Sabtu
lalu (30/9) Komunitas Literasi Mutiara Hati Nagari Dongeng Kota Bukittinggi
menyelenggarakan acara “Mendongeng Bersama” dalam rangka
memperingati hari Dongeng Nasional yang jatuh pada tanggal 28 November. Hari Dongeng
ini telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2015
sebagai bentuk penghormatan bagi Drs. Suyadi atau Pak Raden.
Acara Mendongeng
ini dilaksanakan di Rumah Sehat dan Taman Baca Mutiara Hati Nagari Dongeng
Bukittinggi yang dikelola oleh pak Nof dan beralamatkan di Panorama Baru. Tamu
undangan yang juga turut hadir memeriahkan acara datang dari TK Negeri Panorama
Bukittinggi, SD Islam AL-Ishlah, SD Jamiyyatul Hujjaj, Guru dari SMP N 03 Bukittinggi,
dan orang tua dari siswa.
Acara
dimulai pada pukul 09.00 WIB, dan sebelum acara mendongeng berlangsung, anak-anak
dari TK Negeri Panorama membuat berbagai prakarya dari bahan-bahan yang
disediakan oleh alam, seperti pelepah pisang dan tangkai daun singkong. Kedua
bahan tersebut dikreasikan menjadi berbagai macam bentuk dan mainan seperti pistol
dan juga perhiasan yang menyerupai kalung. Selain melatih kesabaran anak, hal
ini juga dapat membantu perkembangan motorik dan kreatifitas anak. Tak hanya
itu, anak juga diajarkan untuk bertanggung jawab dengan membersihkan sampah hasil
prakarya mereka masing-masing.
Karena ini
memperingati hari dongeng, “Lala” juga hadir
sebagai karakter boneka yang dimainkan oleh Kak Tanteniyus (Buk Yus) dan
ditemani pendongeng dari Padang Panjang yaitu Niki Martoyo atau kerap disapa
Kak Niki. Melihat antusias dari adik-adik, Kak Tanteniyus dan Kak Niki pun
akhirnya tampil mendongeng bersama anak-anak dari SD Islam AL-Ishlah dan SD
Jamiyyatul Hujjaj dengan memerankan cerita fabel. Dimana ada anak yang berperan
menjadi harimau, kucing, burung, dinosaurus, dan hewan-hewan lainnya.
Ditengah acara datanglah Ibu Yessi Endriani Nurmantias (Ibu Walikota
Bukittinggi) yang juga ikut mendongeng untuk adik-adik semua. Ibu Yessi tampil
dengan dongengnya yang berjudul “Si Rusa” mengajarkan anak untuk
bersabar, tidak terburu-buru dan harus berpikir dahulu sebelum bertindak. Selain mendongeng, Ibu Yessi pun membacakan buku cerita anak-anak yang
berjudul “Aku Sayang Teman” sayang untuk saling melindungi, berbagi, menghargai
dan menghormati. Anak-anak sangat
bahagia dan antusias mendengarkan, bahkan salah seorang anak dari TK Negeri
Panorama pun tak segan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan
oleh ibu Yessi.
Jadi, mendongeng bukan hanya sebatas ritual untuk menidurkan anak, melainkan ada
begitu banyak manfaat dibalik itu, karena mendongeng sangat berguna bagi
perkembangan kognitif anak, perkembangan sosial dan emosionalnya, menjadi jalan
untuk mempererat hubungan antara orang tua dengan anak, meningkatkan daya
imajinasi, kreatifitas, kemampuan bahasa, berbicara dan akhirnya menumbuhkan
minat baca bagi anak. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi
yang literat, yaitu generasi yang memiliki pemahaman, penyadaran, dan pemaknaan
tidak hanya perihal buku, melainkan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam
kehidupannya sehari-hari.
Selamat Hari Dongeng Nasional, Ayo mendongeng dan bercerita bersama lagi...
(Sani Utami)
Semoga aja tahun depan bisa ikut ya
BalasHapusAamiin, semoga pak.
HapusSeru banget acaranya, keren banget Bunda Yesi bisa berpartisipasi ikut mendongeng buat anak-anak.
BalasHapusIya kak, kapan lagi kan didongengin buk wali...
HapusSukses buat sani..
BalasHapusMantap Sani artikelnya
Sukses juga buat ibu, terimakasih bu.
HapusWah, kegiatannya seru bngeet ya..
BalasHapusPastinya bu 👍
HapusBagus artikelnya Sani
BalasHapusMakasih kak Niki.
Hapus