Hallo sobat Diallogi... Jum’at siang (29/11) Komunitas
Blogger Bukittinggi melakukan ekspedisi untuk melihat Bungai Bangkai raksasa
yang tengah mekar di Jorong Sitingkai, Kenagarian Koto Rantang, Kecamatan Palupuah,
Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Perjalanan dimulai dari Kota Bukittinggi menggunakan
mobil berwarna hitam yang berisikan 5 orang didalamnya. Rute yang dilalui
awalnya tidak terlalu buruk, hanya jalan berlika-liku yang akhirnya membuat
mabuk kepayang.
Perjalanan dari Bukittinggi |
Oh iya, beberapa kali kami juga sempat “talonsong” loh atau kelewatan. Maklum ini awal perjalanan dengan berpegang alamat seadanya ditambah ketidaktahuan yang dipandu dengan insting. Alhasil ya kelewat sana, kelewat sini. Tidak masalah, kan jalan-jalan. Ya kan, Ya kan??
Bonus Talonsong |
Bagi kalian wahai sobat Diallogi, ketahuilah
bersama bahwa “talonsong” bukanlah
akhir dari perjalanan. Ya, karena rute sebenarnya yang harus dilalui tidaklah sebaik rute “talonsong” itu. Kami harus berjuang, terutama bunda kami yaitu bunda Erma yang mengemudikan mobil
Awal pertama memasuki kisah kita akan disambut
dengan jalan yang hanya di cor bukan aspal, yang akhirnya menghasilkan terjal. Bebatuan
kecil maupun besar tersebar bebas dengan jenis tanah berpasir didampingi tebing
tinggi dan juga jurang kiri kanan serta tanjakan dan turunan yang sungguh
berarti. Untung saja ditengah perjalanan kami dibantu oleh pemandu dari daerah
setempat, jadi ada yang ngarahin mobilnya + diantarin sampai lokasi deh. Dan
untuk Pak Pemerintah, semoga esok ketika bunga ini mekar kembali, jalan ini tak
akan lagi begini ya.
Penampakan Jalan Menuju Lokasi |
Maju buk, Terus Terus |
Dorong Terus banggg |
Mobil Meluncur |
Selama kurang lebih Satu Jam perjalanan, akhirnya rasa awas, penat dan letih kami terbayar menyaksikan indahnya Bunga Bangkai Raksasa secara langsung.
Mengenal Bunga Bangkai yang Langka
Bunga Bangkai |
Bunga Bangkai atau Amorphophallus Titanum merupakan
tanaman endemik Pulau Sumatra dan dinobatkan sebagai bunga langka dan terancam
punah lantaran keberadaanya yang sulit ditemui. Bunga Bangkai ini juga dilindungi
undang-undang loh. Jadi ga boleh asal cabut terus dibawak pulang, tanam depan
rumah ya, bisa-bisa sobat nanti ditangkap pakpol. Kalau diwilayah ini sih memang
sudah menjadi tempat pengembangan si bunga bangkai raksasa ini.
Himbauan Bagi Pengunjung |
Sangking Dijaganya, Bunga Ini Diawasi Kamera 24 Jam |
Berdasarkan penuturan Bang Heru kegiatan ini sudah
dimulainya sejak awal 2018 dan hingga November 2019 sudah ada yang mekar satu. Jadi
bunga yang sedang mekar sekarang ini dan diwilayah ini tu ditanam ya sobat, ga
ujuk-ujuk nongol gitu aja.
Selain itu terdapat juga belasan rumpun bunga
bangkai yang coba untuk dikembangkan kembali dan terbagi dibeberapa titik dalam
satu lokasi yang sama. Dalam pengembangannya bunga ini tidak bisa hidup jika
terpapar panas matahari langsung, sehingga memang dibutuhkan tempat yang dingin
juga rimbun untuk menghalau sinarnya.
Seperti yang satu ini nih sobat. Tapi jangan kira yang
begini dalam seminggu dua minggu bakal mekar ya, karena nunggunya lama, yaitu
antara 3-4 tahun.
Abangnya lagi nunjukin rumpun bakal Bunga Bangkai |
Do'akan Aku Sehat yaa |
Bunga ini juga ga boleh dipegang ya sobat Diallogi,
karna dia super duper sensitif sama sentuhan. Jadi kalo mau ambil foto ala-ala megang
gitu ya diakalin aja.
Foto Ala-Ala |
Penasaran ga sama baunya?
Iya namanya juga bunga bangkai sobat, jadi
terciumlah sedikit aroma-aroma yang dikeluarkan dari bunga ini, tapi tidak
terlalu menyengat kok. Mungkin karena udah beberapa hari mekarnya ya, soalnya
kata si pemandu, bunga ini memang bau, terlebih pas pertama mekar.
Terus, Bunga bangkai raksasa ini hanya mekar
sempurna selama satu hari dan dapat dinikmati selama kurang lebih 4-5 hari. Setelah
itu bunga akan layu dan mati. Kemudian dalam bagian tubuh bunga ini juga
terdapat buah, pas bunga itu mati, buah yang didalmnya akan dikembangkan lagi
hingga menjadi rumpun dan pastinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Kelopak Bunga Bangkai |
Penampakan Bunga Bangkai Dari Bawah |
Kalo perawatannya gimana?
Perihal perawatan, bunga yang satu ini katanya
hanya menerima pupuk kompos atau organik. Jadi kalo yang berbahan kimia bye bye
lah.
Yang pasti dan tidak boleh terlupa sobat, mengabadikan moment bersama, karena itu penting. Arsip, atau kenang-kenangan? Ya itulah pokoknya.
Cekrek 1 |
Cekrek 2 |
Jadi begitulah cerita si bunga bangkai. Perjalanan
hidupnya memang lama, soalnya kalo ga gitu ya ga jadi langka sobat.
OTW Pulang |
Sekian dulu ya sobat Diallogi, jumpa lagi di edisi lainnya dan jangan lupa tinggalkan komentarmu dibawah.
(Sani Utami)
Huhu. Rugi ya ga ikutan ☹
BalasHapusFix... Itu pasti kak 😎
HapusMantap...
BalasHapusMakasih buk.
HapusGagal focus ama kata talongsong
BalasHapusGa ditemankan tu iya talonsong kama kama kami tu.
HapusTalonsong yg membawa berkah ya dek 😂
BalasHapusPengambilan gambar bunganya keren ih 👏
Bener banget kakak, itu gambarnya buat kakak soalnya ga ikutan sih. jadi biar ga penasaran lagi gimana bentuk mahkota bunga bangkai kalo dari deket.wkwk
HapusPerjalanan yang menegangkan demi pengalaman tak terlupakan menyaksikan bunga bangkai 💃
BalasHapusNih perjuangin bunga bangkai aja bisa, apalagi dia ya kak..💃
HapusNah Lho, pak/buk pemerintah, tuh dengerin tolong jalannya diaspal, hehehe.
BalasHapusHahaa iya iyaa, semoga aja.
Hapusheheh.. Aamiin
HapusSani
BalasHapusKakak jadi ingat bonus talonsong menghibur ditengah tengah kekhawatiran diats mobil...
Iya kannn..
Iya kak, rasanya jadi campur-campur...
Hapus