Diallogi

HEADLINE

Post Top Ad

Post Top Ad

<>

Rabu, 16 November 2022

Naskah MC Kegiatan Rutin Yasinan Mingguan

November 16, 2022 0
Sumber gambar : Pinterest


 🌱 Bismillahirrohmanirrahim...


🌱 Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


🌱 Alhamdulillah...Alhamdulillahirobbil ‘alamin, wabihi nasta’in ‘ala umuriddunyawaddin, ashsholatuwassalamu’ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa’ala alihi washohbihi rasulillahi ajma’in. Robbisrohlisodri, wayassrili amri, wahlul uqdatammilisani yafqohu qouli, amma ba’du...


🌱 Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di rumah sdri/a  _____  untuk melaksanakan kegiatan rutin yaitu yasinan mingguan seperti saat ini dalam keadaan sehat wa 'afiat. (Alhamdulillah).


🌱 Tak lupa, sholawat beserta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.  "Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad wa ‘Ala Aali Sayyidina Muhammad"


Semoga dengan terus bersholawat kepadanya, kelak di Yaumil Akhir kita semua mendapat syafaat dan diakui sebagai umatnya... Aamiin...


🌱 Selaku pembawa acara, Perkenankanlah saya disini untuk membacakan susunan acara pada malam hari ini.


1. Pembukaan;
2. Pembacaan Hadist dan Amalan;
3. Pembacaan Yasin, tahlil dan do'a;
4. Pembacaan Asmaul Husna;
5. Istirahat;
6. Penutup.


🌱 Demikian tadi susunan acara yang akan kita lalui pada malam hari ini, memasuki acara pertama yaitu -> Pembukaan (Marilah kita buka acara ini dengan mengucapkan lafadz Basmallah. Bismillahhirrohmanirrohim)


🌱 Acara selanjutnya Pembacaan Hadist dan Amalan (Kepada yang bertugas disilahkan). Jika sudah (itulah tadi pembacaan hadist dan amalan yang disampaikan oleh .. . . Semoga dapat bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Aaminn.. . )


🌱 Berikutnya, Pembacaan Yasin, tahlil dan do'a. (Kepada yang bertugas disilahkan).


(Alhamdulillah, kita telah selesai membacakan surah Yasin, tahlil dan do'a,  Semoga amalan yang sudah kita lakukan diterima dan dilipat gandakan Allah SWT.) 


🌱 Acara keempat yaitu Pembacaan Asmaul Husna. (Kepada yang bertugas disilahkan)


🌱 Selanjutnya, Istirahat... Selamat menikmati hidangan yang disuguhkan.


🌱  Tak terasa sudah dipenghujung acara. Sebelum kita akhiri marilah kita membaca  do'a kaffaratul majelis.


"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu an-lailaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik"


Artinya: Maha Suci engkau, Ya Allah Ya Tuhanku, dan aku memuji syukur kepada-Mu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Engkau. Ampunilah dosa-dosaku dan aku bertaubat kepada-Mu... 


Itulah tadi serangkkaian acara yang telah di lalui, semoga apa yang kita lakukan senantiasa mendapat keberkahan dari Allah SWT, dan kedepannya semakin Istiqomah, Aamiin.


Selaku pembawa acara, saya pamit undur diri, mohon maaf apabila ada salah kata atau tindakan saya yang kurang sopan. Saya akhiri, Wabillahitaufik walhidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Read More

Kamis, 02 Desember 2021

Ada Tanpa Apa

Desember 02, 2021 0

 


Waktu dan zaman...


Apa kabar diriku???

......

Masih bergelut dengan hinanya pandangan

Berusaha untuk lelah...

Atau...

Entahlah....


Apa kabar hari ini???

....

Bakhilnya harapan yang tak kian padam

Ada burung gagak kelabu bertengger gagah

Dengan dagu runcing

Susah payah berusaha pongah


Landscape atau portrait

Itu terserah mu

Jingga atau abu abu

Masih terserah mu


Apa kabar hari ini???

.....

Seperti dinding diantara jendala

Yang menjadi batas

Antara waras dan ketidakwarasan ku

.......


Idris..



Boekittinggi, 1928

Sebelum isya

Read More

Jumat, 10 September 2021

Bukan Memaksa, Hanya Sedang Mengupayakan Diri

September 10, 2021 0

Sebelumnya terpikir, setidaknya diri butuh seseorang meski hanya satu namun itu bisa untuk diandalkan.


Namun sesaat kemudian, bagian mana yang diri senangi saat mencoba mengandalkan seseorang? Tidak satupun.


Take and give, timbal balik, atau hal sejenisnya. Tidak ada yang mengharuskan, begitupun diri. Dan diri tidak mempermasalahkan Itu, wajar saja jika dalam sudut pandangku itu berbeda denganmu.


Kemudian terlalu mandiri, bagiku segala sesuatu dalam diri adalah tanggung jawabnya masing-masing. Mencoba mempercayakannya dengan orang lain, itu bullshit. Begitu yang dialami. Sekali lagi, berbeda denganmu itu tak masalah, itu bagianmu dan urusanmu.


Bagianku hanya menulis ini, menuangkan pembelajaran hidup baru yang diri dapatkan. Tidak termasuk meyakinkanmu untuk setuju. 


Dan terlalu mandiri yang diri maksudkan, tidaklah niat mengingkari hukum manusia sebagai makhluk sosial. 


Diri masih butuh makan, membuat makanan memang bukanlah keahlian diri. Namun diri punya sebuah keharusan untuk makan. 


Untuk makan, tak melulu memintamu membuatkan, mencarikan, atau membelikan. Biar diri upayakan dengan menjemputnya sebagaimana kemampuan diri.


Jika kemudian aku membelinya, sudah tugas dan pilihanmu menyajikan dan menjajakan itu pada diri.


Setiap kita punya bagian, peran dan tujuan masing-masing.


Apa yang menjadi bagian diri, biarlah diri upayakan dan usahakan.


Jika nanti apa yang akan diupayakan ternyata sama dengan yang ingin atau sedang kamu lakukan, berarti kita sedang berada pada frekuensi yang sama, saling membutuhkan.


Diri lapar, kamu menyediakan dan menjual makanan. Diri akan beli dan kamu akan terima uangnya.


Tapi tak ada aturan bahwa setiap diri lapar harus membeli makanan yang kamu jajakan. Adakalanya seleraku bisa saja se frekuensi dengan yang lain, dan itu bukan kamu. 


Atau dalam kasus lain, bisa saja kamu sedang tidak jualan. Dan memaksamu untuk tetap menyajikan makanan bukanlah sebuah kebijaksanaan. Jadi sudah menjadi bagianku untuk mencari tempat makan yang lain, membelinya, makan dan lalu kenyang.


Intinya, diri tak ingin membebani kamu. Jika pernah, maka maaf. Jika ada kata yang lebih indah dari maaf, maka akan ku pilihkan itu untuk kamu.


Kenapa begitu? Tenang ini bukan cuma atau tentang kamu, tapi karena diri juga tak ingin semakin membebani diri.


Menjadi keharusan dan mengupayakan apa yang diri ingini sudah semestinya begitu. Bagian itu bukan beban, itu kewajiban.


Lalu konsep beban bagaimana yang diri maksud?

Konsep itu ada dikepalaku, namun jika kamu mau menunggu tanpa kepastian untuk tahu jawabannya, maka tunggulah. Jika tidak, ya sudah. Terserah.


Demikian. (Sani Utami)

Read More

Rabu, 03 Maret 2021

Antara Aku dan Atribut Penyelamatku

Maret 03, 2021 3

 

Chapter 02 _ Kisah ini diambil based on true story ya. Kejadiannya belum lama, waktu itu Senin pagi, 22 Februari 2021.


Singkatnya bertahun-tahun selain jadi beban keluarga juga jadi beban teman, lantaran tidak bisa mengendarai sepeda motor. Kalian yang ga bisa berkendara pernah ngerasa gitu juga ga sih? Tapi terkadang ada senengnya juga, karna kalau pergi kemana-mana pasti diantar jemput, berasa jadi orang penting. Ga tau kenapa pokoknya gitu dah, titik.


Namun semenjak Agustus 2020, bisa mengendarai sepeda motor adalah salah satu pencapaian besar didalam hidup. Bangga dong, karena menurutku pada masa ini bisa berkendara itu penting, bukan lagi buat gaya-gayaan atau pamer, melainkan lebih menjadi kebutuhan. Memang sih balik lagi, kebutuhan setiap orang itu beda. Heran dah cari aman mulu, tapi ya bodo amat.


Kembali ke cerita, nah berkat itu dibanyak kesempatan ada ratusan hal yang bisa kulakukan lewat berkendara sendiri. Perihal berkendara tak hanya motor yang harus kupersiapkan, melainkan juga atribut pentingnya yaitu 'helm' dan yang sering kupakai karena dingin adalah 'sarung tangan', jika jauh pakai sepatu itu wajib.


Seringkali hanya untuk menempuh jarak dekat atau hanya diwilayah yang jarang terpantau para pria berseragam coklat, atribut utama yaitu 'helm' acapkali terabai. Aku sering melakukannya. Entah merasa ga penting, ribet, risih, bikin sakit kepala, sakit leher atau bikin penyok jilbab? Padahal mah kalo dipikir pakek jilbab ataupun enggak pas motoran kehempas angin ya bakal semrawut juga, tapi ya gitu seringnya. Kagak tau juga pastinya yang mana, susah dijelasin.


Hingga kemudian pada Senin (22/02/2021) menyadarkan bahwa atribut-atribut itulah yang menyelamatkanku dari peristiwa kecelakaan jatuh dari motor. Dan lewat peristiwa tersebutlah baru benar-benar kurasakan seperti apa manfaat dari 'helm'.


Apa? Jatuh dari motor? Iya jatuh mah biasa, kata orang bawak motor kalo belum jatuh ga afdol. Keadaannya gimana? Alhamdulillah lecetnya ga banyak, lukanya ga banyak, hanya memar bin terkilir sana sini dan ga parah berkat atribut-atribut itu. Lihat aku, udah jatuh masih bisa merasa 'untung' bin seberuntung ini, Indonesia banget dah.


Bagaimana tidak, jika pagi itu atribut berkendara tak kukenakan, naaslah peristiwa yang kualami. Karena waktu itu bagian kepala depan yang mendarat duluan, untung terlindung dari kaca helm, begitupun bagian tubuh lain yang mendarat kemudian jadi aman dan terlindung berkat atribut-atribut tambahan.


Ketika diingatkan memang terdengar sepele. Tapi saat merasakannya, baru akan benar-benar disadari bagaimana maknanya. Ya itulah salah satu penyakit hidup,... hidupku. Hahaha


Pesennya, berkendaralah yang baik pakai helm dengan benar. Bukan menggurui, ini pesan untukku saja kok, hehe canda untukku. Karena gini, kita ga pernah tahu kapan petaka itu akan datang, entah jaraknya dekat atau jauh ga pernah ada jaminan. (Sani Utami)


#30haribercerita #30hariberceritamaret #30hbc #30hbc21 #sanibercerita #30hbc2102

Read More

Senin, 01 Maret 2021

Jumawanya Ego

Maret 01, 2021 0

Chapter 01_ Bismillahirrahmanirrahim...

Entah mengapa hari ini terbesit keinginan untuk menuaikan kisah dalam 30 hari bercerita di bulan Maret. Bingung, sumpah awalnya ga tau mau nulis apaan. Tapi jemari ini dengan PD nya aja gitu mencetin tombol qwerty.


Tujuannya sih simple, sebagai self reminder kalau tiap harinya itu akan selalu ada hal yang sifatnya nano-nano tapi wajib di syukuri. Apapun itu, karena menurutku pada hakekatnya semua baik, hanya tinggal dari sudut pandang mana kita menilai. Menurutku loh ya, tidak sama itu biasa.


Tapi harus diinget juga, "baik" belum tentu akan selalu bisa kita terima. Kenapa? Emang ritmenya gitu gak sih??


Misalnya, orang salah ketika diingetin malah marah, malah nyolot, ga terima. Kontennya sebenarnya baik kan, ngingetin atau ngasih tau dia biar tahu. Tapi respon dirinya malah nolak. Ada juga hal ini disebabkan karena cara ngasih tahunya yang ga baik, dan ada juga faktor-faktor lainnya.


Jadi setelah kupikirkan dibanyak kejadian, apa yang kita ingini tidak selalu berjalan lurus, adakalanya ia akan berbanding terbalik dengan realita yang terjadi.


Memang, yang diingini, dikehendaki sudah kita rancang begitu apik dengan berbagai strategi, plan A maupun B. Tapi tetap saja didunia ini banyak variabel kontrol yang ga bisa kita kontrol.


Lalu? Tak usah melulu menyalahkan diri atau keadaan, melainkan dari kesemuanya ini belajar menerima, belajar ikhlas itu yang utama. (Sani Utami)


#30haribercerita #30hariberceritamaret #30hbc #30hbc21 #sanibercerita #30hbc2101

Read More

Jumat, 23 Oktober 2020

Psikologi Itu Apa??? Sama Aja Kayak Psikiater Kan ???

Oktober 23, 2020 0

 

sumber gambar : apa.org

Haii… Semoga kalian selalu sehat, stay safe, dan jangan lupa jaga kebersihan ya, rajin-rajin cuci tangan.

 

Hari berganti hari, dan begitupun peradaban, berkorelasi pula dengan pandangan, pola-pikir serta perilaku manusianya.

 

Tanpa basa-basi, sebelumnya kita bahas judul dulu deh. Psikologi Itu Apa???

Kalian pasti pernah dengar istilah Psikologi kan?

Apa? Ilmu ramal?? Duhh bukan.

 

Jadi Psikologi itu adalah bidang ilmu baik pengetahuan maupun terapan yang mempelajari perilaku, fungsi dan proses mental individu secara ilmiah. Kalau dari asal katanya Psikologi itu berasal dari Bahasa Yunani Kuno, Psyche yang artinya jiwa dan Logia (logos) artinya ilmu, kalau digabungin jadinya psikologi itu adalah ilmu jiwa. So, psikologi itu bukan ramalan, tebak-tebakan, magic, atau ala-ala perdukunan yang sekejap bisa membaca pikiran orang, ataupun mengetahui pribadi seseorang ya sobat.

 

Oh iya, dalam psikologi itu juga ada yang namanya psikolog. Singkatnya gini, kalau Psikologi itu bidang ilmunya kan, nah kalau Psikolog itu adalah sebutan orang yang menjalankan praktik dalam ilmu psikologi itu tadi. Untuk dapat menjadi psikolog pun ada tahapan Pendidikan yang harus dilalui ya sobat, bukan sembarang aja. Lain episode akan dibahas deh…


Dan satu lagi, pertanyaan yang sering banget ditanyain. Bedanya Psikolog dengan Psikiater, karena diluaran sana banyak banget yang ngira keduanya itu sama aja, padahal beda atuh. Bedanya dimana? 


Jadi gini, untuk menjadi psikolog itu syaratnya harus lulus mengambil S1 jurusan psikologi dan Mengambil S2  Magister Profesi Psikologi. Psikiater itu dokter spesialis jiwa, pendidikan S1 nya wajib ambil pendidikan dokter dan S2nya ambil spesialis kejiwaan. Kalau sobat sekalian ambil S1 jurusan lain dan S2 ambil Jurusan Psikologi itu juga ga bisa buat jadi Psikolog, tapi bisa menjadi ilmuwan psikologi. gitu...


Lagian fokus keilmuwan antara psikologi sama psikiater juga beda. Pernah denger kan kalau psikiater itu ada ngasih obat seperti obat penenang misalnya. Iya, karena psikiater itu fokus menangani gangguan mental pada sisi fisiologisnya seperti saraf, neurotransmitter. Kalau psikolog dalam prakteknya tidak boleh meresepkan obat guys, karena fokusnya adalah pada sisi mental  seperti dinamika sosialnya, pola asuh, pengaruh lingkungan, dan lainnya. Cara penanganannya pun melalui intervensi, bukan pemberian obat. Sampai sini Diallogi jelas gak bahasnya? anggap aja jelas lah ya.


Nah, sebagai ilmu untuk mempelajari perilaku manusia yang begitu kompleks itu, psikologi memiliki beberapa metodologi yang digunakan sobat, seperti eksperimen (biasanya dilakukan dalam laboratorium), observasi, tes, biografi serta wawancara. Metodologinya banyak, alasannya adalah karena dalam pandangan ilmu psikologi semua manusia itu unik, jadi tidak bisa disama-ratakan begitu saja.

 

Ngebahas labor… Iya, emang terdengarnya psikologi itu adalah ilmu sosial, tapi juga ada prakteknya, ada labornya kok. Tapi jangan bayangin labornya kayak labor fisika atau kimia ya, beda cuy.

 

Terus kalau ngebahas psikologi itu cakupannya luas banget, bergerak diberbagai dimensi kehidupan deh kayaknya. Garis besarnya bidang psikologi itu ada 5 (lima) yaitu psikologi perkembangan, psikologi klinis,  psikologi pendidikan, psikologi sosial, serta psikologi industri dan organisasi yang keseluruhannya itu bercabang keberbagai aspek dalam kehidupan kita. Nah biasanya tiap psikolog itu punya peminatannya masing-masing, jadi bukan berarti kalau udah jadi psikolog harus ahli dikeseluruhan bidangnya itu ya sobat.

 

Oh iya, bagi kalian yang anak psikologi pasti udah ga asing lagi nih denger cuitan kayak gini “Dimana ada manusia, disitu ilmu psikologi pasti bisa diterapin”. Kenapa gitu? Ya karena objek dari Psikologi itu adalah manusia itu sendiri, jadi selagi ada manusia di muka bumi ini, ilmu psikologinya pasti bisa kepakek, dan ilmunya juga pasti dibutuhin kok.

 

Jadi pie? Tertarik buat tahu lebih lanjut tentang Psikologi atau malah  pengen jadi Psikolog? (Sani Utami).


Read More

Selasa, 20 Oktober 2020

Nyobain Blanket Mask Madam Gie Essence (Review)

Oktober 20, 2020 0

Hai haii…

Udah lama banget rasanya ga eksplore sheetmask baru ya. Jadi kali ini diallogi bakal ngeriview salah satu produk Madam Gie punya. Ada yang udah sesuka itu duluan kah sama produk ini?


Atau kita sama? masih ditahap yang cuma penasaran dan ya pengen nyobain aja gitu, hehe.


Kalau ngomongin tentang judulnya, disini Madam Gie makek kata “blanket mask” bukan “sheet mask”, tapi intinya sama aja kok. Isinya tetap lembaran tissue tipis yang bakal diletakin diwajah kita, kayak diselimutin gitu.


Oh iya sobat, disini Madam Gie punya 8 variants blanket mask, yaitu Aloevera (Hydrating), Pomegranate (Revitalizing), Olive (Firming), Centella (Shooting), Yuzu (Clarifying), Date Palm (Moisturizing), Rice Bran (Repairing) dan White Tea (Brightening).

Karna awalnya Cuma pengen coba-coba, jadi disini DIallogi ga bakal review semuanya ya sobat. Jadi rasanya 3 aja cukup deh, dimana varian yang diallogi pilih yaitu Aloe Vera, Olive, dan Pomegranate.


Harga

Ngomongin harga, blanket mask ini affordable (terjangkau) banget kok. Dilihat dari storenya Madam Gie di Shopee harganya berkisar 12.000 kebawah. Kalau dilihat dari store-store yang lain harganya cukup variative sih, tapi masih berkisar dibawah itu kok. Diallogi sendiri dapatin blanket mask ini beli di Shopee dengan harga yang berkisar di angka 8  ribuan aja per tiap variannya. Murah meriah kan…


Kemasan

Jujur ya, pas pertama kali lihat blanket mask Madam Gie suka banget. Kemasannya menarik dengan background warna putih, ditambah dengan gambar-gambar yang unch banget, dan warna yang calm. Bungkus yang dipakek itu juga nimbulin kesan mengkilat, licin, jadi keliatan aja bersih, bagus dan ga murahan. Informasi yang dicantumin dalam kemasan juga terbilang lengkap, mulai dari bagian tampak depan sampai bagian tampak belakang.


Isinya 

Isinya ya sebagaimana sheet mask pada umunya sobat, ada lembaran tissue putih  (asli tipis banget), dan tissue maskernya itu dikasih lembaran pemisah warnanya putih juga sobat. Dengan adanya lembar pemisah ini berguna banget buat ngebantu kita ngebuka lipatan tissue biar ga sobek, dan juga memudahkan proses pemasangan mask ke wajah kita.  Selain itu essence nya juga berlimpah, jadi sisanya bisa kita aplikasikan ke leher dan juga tangan. Untuk ukuran tissuenya diallogi akui ukurannya guueedeee banget, jadi untuk diaplikasikan  ke wajahku yang mini ini ya pastinya kebesaran dong ya.  Tapi ga masalah, ini problem yang udah biasa kok.


Cara Pemakaian

Untuk cara pemakaiannya simple kok, pertama kita harus bersihkan wajah dulu ya sobat. Selanjutnya kalau udah bersih tu muka, udah kering,  kita buka blanket mask-nya, kita ambil tuh isinya didalem. Buka perlahan lipatan maskernya, tempelin ke wajah. Proses nempelinnya pelan-pelan aja terus disesuaiin dengan ukuran wajah kita ya, inget jangan sampai kena area mata dan mulut. Kalau udah kepasang tu masker saatnya nunggu cantik deh sekitar 15-20 menit. Setelah habis timingnya, tinggal dilepas maskernya, pijit-pijit lembut dan ga usah dibilas sobat. Selesai deh…


Rasanya Gimana???

Makek masker ini rasanya enak dan nyaman, kulit terasa lembab, halus,  sensasinya dingin, essencenya kental dan lengket banget, cucok banget buat kulit yang kering untuk melembapkan. Wanginya juga smooth, ga strong atau yang aneh-aneh gitu. Terus tiap variant juga punya manfaatnya tersendiri ya sobat. Kayak pas pertama cobain yang varian aloe vera, rasanya ya emang bener-bener menghidrasi, wajah jadi lembab dan juga kencang. 


Kedua, cobain variant yang olive. Variant ini mengandung ekstrak daun zaitun dan palmitoyl tripeptide-5, gunanya buat menjaga elastisitas kulit wajah. Sensasi nyobainnya tuh dingin, essence nya juga berlimpah, dan sesudahnya kulit terasa halus. 


Ketiga, variant yang aku cobain yaitu pomegranate diperkaya dengan ekstrak buah delima, biji anggur dan haematococcus pluvalis, fungsinya buat mengembalikan kelembapan dan kesegaran kulit. Ga jauh berbeda dengan sebelumnya, setelahnya pun kulit terasa halus, lembap, ya perasaan oke-oke aja gitu sobat, hehe.


Simpulan

Over all makek blanket mask ini aku oke oke aja sih, ga ada reaksi kayak jerawat tiba-tiba nongol, komedoan, atau efek samping lainnya. Tapi kan namanya manusia punya wajah dengan karakteristik masing-masing ya, alerginya juga beda-beda, kalau aku sih dengan wajah yang cenderung kering ngerasa baik-baik aja dan wajah jadi terasa lembab dengan essence yang super lengket itu hahaha…


Perihal harga masih woth it lah, terlebih bagi kalian-kalian yang mau coba dan mau tahu juga dengan hasilnya dikulit kalian. Terus, bakal beli lagi gak? Mungkin aja sih, tapi jujur aku masih pengen explore atau cobain sheet mask yang bertebaran diluar sana. 


Rasanya cukup aja dulu buat season ini ya sobat,  jumpa lagi di season-season berikutnya… Love (Sani Utami).


Read More

Post Top Ad

<>