Haii… Semoga kalian selalu sehat, stay safe, dan jangan lupa jaga
kebersihan ya, rajin-rajin cuci tangan.
Hari berganti hari, dan begitupun peradaban, berkorelasi pula dengan
pandangan, pola-pikir serta perilaku manusianya.
Tanpa basa-basi, sebelumnya kita bahas judul dulu deh. Psikologi Itu Apa???
Kalian pasti pernah dengar istilah Psikologi kan?
Apa? Ilmu ramal?? Duhh bukan.
Jadi Psikologi itu adalah bidang ilmu baik pengetahuan maupun terapan
yang mempelajari perilaku, fungsi dan proses mental individu secara ilmiah.
Kalau dari asal katanya Psikologi itu berasal dari Bahasa Yunani Kuno, Psyche
yang artinya jiwa dan Logia (logos) artinya ilmu, kalau digabungin jadinya
psikologi itu adalah ilmu jiwa. So, psikologi itu bukan ramalan, tebak-tebakan,
magic, atau ala-ala perdukunan yang sekejap bisa membaca pikiran orang, ataupun
mengetahui pribadi seseorang ya sobat.
Oh iya, dalam psikologi itu juga ada yang namanya psikolog. Singkatnya
gini, kalau Psikologi itu bidang ilmunya kan, nah kalau Psikolog itu adalah
sebutan orang yang menjalankan praktik dalam ilmu psikologi itu tadi. Untuk
dapat menjadi psikolog pun ada tahapan Pendidikan yang harus dilalui ya sobat,
bukan sembarang aja. Lain episode akan dibahas deh…
Dan satu lagi, pertanyaan yang sering banget ditanyain. Bedanya Psikolog dengan Psikiater, karena diluaran sana banyak banget yang ngira keduanya itu sama aja, padahal beda atuh. Bedanya dimana?
Jadi gini, untuk menjadi psikolog itu syaratnya harus lulus mengambil S1 jurusan psikologi dan Mengambil S2 Magister Profesi Psikologi. Psikiater itu dokter spesialis jiwa, pendidikan S1 nya wajib ambil pendidikan dokter dan S2nya ambil spesialis kejiwaan. Kalau sobat sekalian ambil S1 jurusan lain dan S2 ambil Jurusan Psikologi itu juga ga bisa buat jadi Psikolog, tapi bisa menjadi ilmuwan psikologi. gitu...
Lagian fokus keilmuwan antara psikologi sama psikiater juga beda. Pernah denger kan kalau psikiater itu ada ngasih obat seperti obat penenang misalnya. Iya, karena psikiater itu fokus menangani gangguan mental pada sisi fisiologisnya seperti saraf, neurotransmitter. Kalau psikolog dalam prakteknya tidak boleh meresepkan obat guys, karena fokusnya adalah pada sisi mental seperti dinamika sosialnya, pola asuh, pengaruh lingkungan, dan lainnya. Cara penanganannya pun melalui intervensi, bukan pemberian obat. Sampai sini Diallogi jelas gak bahasnya? anggap aja jelas lah ya.
Nah, sebagai ilmu untuk mempelajari perilaku manusia yang begitu
kompleks itu, psikologi memiliki beberapa metodologi yang digunakan sobat,
seperti eksperimen (biasanya dilakukan dalam laboratorium), observasi, tes, biografi
serta wawancara. Metodologinya banyak, alasannya adalah karena dalam pandangan
ilmu psikologi semua manusia itu unik, jadi tidak bisa disama-ratakan begitu
saja.
Ngebahas labor… Iya, emang terdengarnya psikologi itu adalah ilmu sosial,
tapi juga ada prakteknya, ada labornya kok. Tapi jangan bayangin labornya kayak
labor fisika atau kimia ya, beda cuy.
Terus kalau ngebahas psikologi itu cakupannya luas banget, bergerak
diberbagai dimensi kehidupan deh kayaknya. Garis besarnya bidang psikologi itu ada 5 (lima) yaitu psikologi perkembangan, psikologi klinis,
psikologi pendidikan, psikologi sosial, serta psikologi industri dan
organisasi yang keseluruhannya itu bercabang keberbagai aspek dalam kehidupan
kita. Nah biasanya tiap psikolog itu punya peminatannya masing-masing, jadi
bukan berarti kalau udah jadi psikolog harus ahli dikeseluruhan bidangnya itu
ya sobat.
Oh iya, bagi kalian yang anak psikologi pasti udah ga asing lagi nih
denger cuitan kayak gini “Dimana ada manusia, disitu ilmu psikologi pasti bisa
diterapin”. Kenapa gitu? Ya karena objek dari Psikologi itu adalah manusia itu
sendiri, jadi selagi ada manusia di muka bumi ini, ilmu psikologinya pasti bisa
kepakek, dan ilmunya juga pasti dibutuhin kok.
Jadi pie? Tertarik buat tahu lebih lanjut tentang Psikologi atau malah pengen jadi Psikolog? (Sani Utami).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar