Jangan Bosan, Terbiasalah Berbiasa - Diallogi

HEADLINE

Post Top Ad

<>

Jumat, 01 Mei 2020

Jangan Bosan, Terbiasalah Berbiasa

Januari, Februari, Maret, April dan Hari ini sudah Mei, namun entah mengapa keengganan ini masih juga terjaga.

Please...jangan berhitung lama kita tak berkabar, Jangan tanya berapa kisah yang terlewat, terima saja jikalau hari ini kukatakan sudah terlupa.

Tak perlu berharap lebih kehadiran kali ini, sebab aksara ini terangkai sebatas keinginan diri. So, berbahagialah jika perlu.

Memang, banyak kekhawatiran yang terjadi selama masa pandemi ini. Kewaspadaan dan ketakutan terangkai menjadi satu, begitupun dengan sepi, sedih, gelisah dan teman-teman seperjuangannya. Tapi tak juga dipungkiri bahwa ada banyak kebahagiaan baru yang tercipta. Jujur ini subjektif.

Awal pandemi dimana semua menyuarakan stay at home, work from home, dan hal-hal lainnya juga dilakukan di home, tak ada masalah. Sebab muasalnya diri ini sudah begitu, memegang identitas sebagai kaum rebahan. Tapi entah mengapa nuansanya sedikit berbeda. Terlepas dari itu, hal apa yang akan diri termasuk kamu lakukan selama masa pandemi agar terlepas dari kebosanan?

Waiting list terpampang.

Dan bahagian pertama adalah, membersihkan dan membereskan file-file lama yang jelas itu sampah. So delete, enter.
Namun ternyata, membuka folder lama dapat membuka ingatan-ingatan yang sempat tak berada ditempatnya. Beberapa adalah hal yang memang ingin kamu kenang, namun hal lainnya... Yah Syukuri sajalah, toh keberadaanmu saat ini juga terakit dari masa itu.

Kedua, adalah menjemput hobby lama yang tak pernah sempat dilakoni. Apa itu? menggambar. Perihal kamu diri ini belum tahu, jika ingin maka berceritalah, berbagilah.  Opsi kedua cukup menyenangkan, karena proses itu menghasilkan karya yang nyata, emosi terluapkan, ada keihlasan dan bonus torehan senyum ditambah rasa bangga yang dibumbui nano-nano. Iya, memang begitulah cara kerjanya.

Ketiga, membabu ria karena itu membuatmu sehat. Tak perlu bingung, akan diri ceritakan apa maksudnya setelah ini. Tak usah payah menunggu, begini maknanya: membersihkan rumah, membereskan lemari dan isi lemari, menyusun sepatu di rak sepatu, menghempaskan debu dari tumpukan buku-buku, menyusun jajanan khas cemilan, mencuci dan menghilangkan noda yang sudah masanya untuk dimusnahkan.

Keempat, diri ini termasuk kamu dapat berolah raga. Berjemur juga baik.

Kelima, mendukung opsi ketiga dan keempat dimana berkenaan dengan makan. Jadi kamu dapat mulai bereksperimen akan resep-resep yang terpampang di Instagram, youtube, tiktok dan media lainnya. Bebas dah, tapi ingat. Selain kenyang kamu harus tetap sehat dan baik-baik saja.

Keenam, memperbanyak ibadah.

Ketujuh, rebahan seutuhnya ditambah bonus mendengarkan podcast, streaming youtube maupun film, stalking doi atau mantan gebetan. Dijamin nagih. Jika tidak suka rebahan, duduk atau berdirilah sembari karakoean menghibur diri.

Kedelapan, membayar hutang baca buku yang sempat terabai. Jika ingin baca webtoon atau whatpadd juga boleh. Jika ingin mengenang dan membayar hutang teman yang sengaja dilupa juga bisa, karena membuat orang lain bahagia itu pahala kan?

Kesembilan, masih harus bekerja dan berbahagia. Tidak boleh stress terlebih sampai kelelahan. Jangan. Diri ini tak kuat melihatmu sakit.

Kesepuluh isilah berdasarkan apa yang kamu ingini, jangan melulu tentang diri ini.

Begitulah aktifitas akhir-akhir ini yang menjadi kesampaian dan harus terpenuhi. Sedikit melenceng dari kebiasaan itu biasa, sebab sekarang kita harus luar biasa. Berbicara perihal kebiasaan, untuk diketahui bersama bahwa menurut diri "Kebiasaan itu hanya tentang frekuensi dan durasi".
Ketika Frekuensi berkurang, durasi apa lagi, maka dijamin kebiasaan itu akan segera berubah.

So, terbiasalah berbiasa

Sani Utami.

1 komentar:

Post Top Ad

<>