Memahami Masalah dengan Perasaan Nano-Nano - Diallogi

HEADLINE

Post Top Ad

<>

Kamis, 17 September 2020

Memahami Masalah dengan Perasaan Nano-Nano

 

Picture by theleadershipnetwork.com

Hallo Diallogos…

Selamat malam, dan semoga lelapmu bisa terjaga.


Tetap sehat ya, stay safe, dan jangan lupa jaga kebersihan juga, rajin-rajin cuci tangan.!


Begini, rasanya ada yang sedang tidak baik-baik saja. Lagi-lagi memikirkan perihal hidup. Perihal yang bagaimana?


Ya, misalnya saja perihal masa lalu yang dirindukan, masa lalu yang ingin diubah, masa lalu yang menyakitkan, masa lalu yang tidak diinginkan mungkin. Atau perihal hari ini yang selalu dihadapkan dengan masalah, pilihan yang random, pengambilan putusan yang berat, keinginan yang tak kunjung terwujud, ego yang terus beradu dengan super ego??? Atau malah perihal harapan akan masa depan yang diiringi dengan segala ragu dan ketidakyakinan. Entahlah.


Berat??? Bisa jadi.

Rasanya ada begitu banyak ketakutan dalam setiap diri, rasa pesimistis, dan itu memusingkan karena cukup menggoyahkan “tekad”.


Beberapa sobat diallogos mungkin memiliki asumsi tersendiri untuk menentang ini. Namun juga ketahuilah, beberapa lainnya banyak terjebak karena ini.


Terdengar sepele Padahal kompleks


Begitulah manusia sebagai makhluk holistic yang artinya utuh, menyeluruh. Berbicara manusia tidak lagi hanya tentang logika, tapi juga afeksi, tidak lagi tentang mempertanyakan mengapa manusia bisa bertindak atau berkehandak, tapi cobalah pikirkan bagaimananya, karena sebuah sebab  akan berujung pada akibat. Intinya sebagai manusia kita dibekali berbagai komponen seperti biologis, psikologis, sosial serta spiritual dan keseluruhannya saling terkoneksi.


Bukankah baik, jika itu diterapkan ke segala aspek kehidupan kita sobat?, salah satunya seperti saat menghadapi  “masalah”. Kenapa masalah? Ya karena masalah adalah elemen yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Mungkin saja saat ini sobat Diallogos sedang berada dipisisi yang demikian. Mungkin yaa, karena ga ada yang tahu pastinya gimana kan sobat, hehehe. 


Oh iya, sobat Diallogos tahu darimana lahirnya masalah? Masalah itu terlahir dari adanya kesenjangan atau ketidakseimbangan antara harapan dengan realita yang terjadi. Sebagai masalah pun ia dapat memberikan dampak yang beraneka ragam bagi pemiliknya loh. Beberapa menjadikan kita sebagai pribadi yang kuat, pribadi yang tak mau menyerah. Dilain sisi, tak menutup kemungkinan bahwa masalah dalam hidup juga membawa derita tersendiri, menyiksa, dan itu tidak baik.


Mengapa bisa demikian? Karena mudah atau rumitnya masalah adalah hak  pribadi, buah dari hasil persepsi kita. Tak perlu menghakimi jika masalah orang lain  terasa lebih mudah dari masalahmu, karena mudah bagimu belum tentu baginya. Begitupun sebaliknya sobat.


Ingat, manusia itu unik. Begitu pula dengan masalahnya. Jadi, beda masalah, beda orang dan pastinya beda pula strategi atau cara penyelesaiannya.


Dengan keunikan itu,  tidaklah salah bagi kita untuk melihat sebuah masalah dari berbagai sudut pandang kan? Jadi, cobalah untuk melihat masalah secara menyeluruh, tidak hanya terpaku akan rasa sakit, berat beban yang harus dipikul jiwa, pahamilah bahwa terkadang siklus dalam hidup memang begitu. 


Dalam menghadapi masalah tak berarti kita juga harus berjuang sendirian bukan? 


Tidak, dan semoga sobat sekalian tidak merasa demikian. Jika sobat merasa masalah yang kalian hadapi begitu berat untuk dipikul sendirian, coba deh ceritain ke orang yang benar-benar bisa kalian percayai, entah itu orang tua, saudara, teman, atau jika dibutuhkan kalian bisa menghubungi ahli seperti Psikolog. Ya, setidaknya mereka bisa meringankan beban yang ada dipundak, memberikan sudut pandang yang berbeda, saran, atau bahkan bisa membantumu untuk mencari jalan keluar dari masalah yang terasa antah barantah. Jika ingin menangis, menangislah dahulu. Luapkan emosimu, terkadang itu juga cukup membantu.


Eh iya, sobat diallogos pernah dengar ga kalau masalah itu adalah bagian dari proses pendewasaan?


Setelah dipikir-pikir ungkapan itu ada benarnya juga ya, karena dengan masalah kita belajar akan banyak hal. Belajar tentang problem solving, toleransi/tenggang rasa, empati, dan belajar melihat berbagai kemungkinan dari sudut pandang lain. Itu penting tauuu…


Dengan masalah kita juga semakin dikenalkan dengan harapan, tekad serta keinginan untuk bisa bangkit, dan menjadi lebih baik, bahkan lebih baik lagi dari sebelumnya. Kesimpulannya, itu bagus. 


Toh, sejatinya setiap diri, setiap kita itu berproses. 

Sobat Diallogos pernah denger tentang hierarki Maslow? Dimana hierarki teratas manusia adalah untuk mencapai aktualisasi diri. 


Dan aktualisasi itu tidak didapatkan dengan begitu saja, intinya berproses dengan memenuhi hierarki-hierarki dibawahnya. Jika belum tahu dan masih ingin tahu tentang Hierarki Maslow ini, lain waktu akan Diallagi bahas deh. Tungguin aja update-an selanjutnya ya, see you

(Sani Utami)


10 komentar:

  1. Aduh San, baru beberapa paragrag saya jadi ingat kamu. Hehe.. Jadi keburu komentr nih. Apakabar disana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh duh duhh... Sejauh ini terpantau masih aman bang hehe

      Hapus
  2. Kayak nenek ini kan Sani? Punya masalah besar dlm kesehatan. Naaah ngumpul bareng itu PROBLEM SOLVING nya kan syg.. 😁😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nenek benerr banget 😂😂 nanti kita cari waktu buat ngumpul yaa 🤗

      Hapus
  3. Waaah keren kak sani.. semangat terus kak.. 🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih supportnya dek 🤗 semangat terus juga buat kamu...

      Hapus
  4. Keren Kaka👍😀...ditunggu update bollger selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah wahh pantau terus kaka, jangan sampai kelewatan yaa 😂

      Hapus
  5. Apa kabar sani ? Keren nih pembahasannya
    Remaaja sebagai generasi masa depan dimasa wabah pandemi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sehat kak Niki, semoga kak Niki juga selalu dalam keadaan sehat ya. Alhamdulillah, kan setiap karya sani juga ga luput dari didikan kak Niki 😊

      Hapus

Post Top Ad

<>