S. Psi . . . Alhamdulillah SAH | Part 2 Sepenggal Kisah Perkuliahan di Psikologi UNP - Diallogi

HEADLINE

Post Top Ad

<>

Selasa, 29 September 2020

S. Psi . . . Alhamdulillah SAH | Part 2 Sepenggal Kisah Perkuliahan di Psikologi UNP


Jeng jengg…

Eh ketemu lagi, hallo hai…

Mungkin beberapa episode kedepan, ceritanya masih dalam rangka memperingati Sahnya S. Psi. Penting ga penting sih sebenarnya, tapi ini adalah bentuk apresiasi diri, mengenang masa dimana semuanya itu butuh  diperjuangkan. Mungkin akan banyak yang terlewat, lolos dari seleksi, tapi kisahku, kisah ini rasanya sudah cukup menghibur diri. So, berharap kalian para sobat-sobatku sekalian pada kepo ya. Biar rame, dan Diallogi makin semangat buat update lagi, lagi dan lagi… hehee… kuyy capcuss…

 

Awal masa perkuliahan tepatnya di Tahun 2015 bulan Agustus, dan artinya banyak hal baru bermula disini. Kehidupan anak koss misalnya, maknanya pun belum kupahami apa, namun sudah sangat melekat sedari dini.

Oke sobat, daripada bingung disini akan kuceritakan sepenggal kisahnya, perihal apa itu anak koss:

- Kehidupan anak koss adalah bentuk kehidupan baru dimana mau apa-apa urus sendiri.

- Dahulu bangun tidur ditandai dengan suara Ibu namun kemudian tergantikan dengan alarm HP.

-Dahulu sebelum kesekolah hidangan sarapan sudah siap tersaji, namun kemudian tiba-tiba itu menghilang.

-Dan Dahulu segala kebutuhan seperti kebutuhan alat mandi, detergen, sudah tersedia dirumah, dan setelahnya terganti dengan kalimat “urus sendiri” hahaha…

 

Semiris itukah kehidupan anak kos??? Ya bisa diakui iya, tapi kadang-kadang  aja kok sobat, kadang-kadang dalam artian yang fiktif tapi ya. Wkwk

Meskipun demikian, dengan sendiri mengajarkan kita menjadi mandiri loh, dan asal kalian tahu semuanya yang terjadi itu adalah ilmu. Dimanapun berada, dan bagaimanapun kita, yang   namanya proses adaptasi itu penting sobat.

 


Oh iya, asal kamu tahu kalau dikampus Psikologi UNP yang berlokasi di Belakang Balok, Bukittinggi, Sumatera Barat ini lingkupnya kecil, karena kampus ini merupakan salah satu kampus cabang. Tak heran jika kekeluargaan disini sangat dijunjung erat. Oleh karena itu, tuntutan untuk saling mengenal satu sama lain terlebih dengan “senior” sangat ditekankan.

 

Namun apalah daya dengan diri ini yang terlalu banyak malasnya waktu itu. Mengapa? Ya karena rasanya percuma aja gitu, kenalan hari ini besoknya dah lupa. Jadi, tolonglah pahami ingatan yang tidak seberapa ini…hehehe

Oh iya, BTW dalam 2 atau 3 tahun terakhir ini kampus psikologi sudah ada kok yang di Padang, jadi mahasiswanya dibagi dua tuh, sebagian ada yang di kampus Bukittinggi dan sebagian lagi ada yang di kampus Padang.

 

Balik lagi kecerita tadi, hari berganti hari, kadang dinanti kadang juga berharap untuk berhenti. Loh ada apa? Entahlah, terkadang diri hanya ingin mengatakan Lelah.

 

Tetapi berkat konflik dengan masalah mengenal senior ini, akhirnya mendorong otak untuk terus berotasi. Rasanya akan lebih menyenangkan mengenal seseorang lebih dalam meski sedikit daripada mengenal banyak orang dengan ikatan yang sangat dangkal. Itu menurutku loh ya, tidak tahu dengan kamu.

 

Untung saja waktu itu di Kampus Psikologi UNP menyuguhkan begitu banyak komunitas-komunitas yang cukup menarik. Dari berbagai pengenalan komunitas waktu itu, akhirnya diri memutuskan untuk jatuh pada komunitas KATARSIS (kumpulan orang-orang teatrikal) dan Psikopers (Ini seperti persnya anak psikologi dalam lingkup mini). Lalu rasanya ada juga ikut komunitas Bahasa Inggris namun hanya sebentar, dan entrepreneur club yang tidak lama.

 

Dari keseluruhan yang dijalani, semuanya punya cerita dan menemani segala proses hingga kini. KATARSIS contohnya, lingkupnya memang tak terlalu besar namun kekeluargaannya begitu terjaga. Disana aku mulai mengenal sosok nek uyut (sapaan untuk kak Nurul), apak (sapaan untuk Bang Dimas), abah (sapaan untuk bang Habib), kemudian ada bang Emo, bang Ilham, kak Uci, kak Mala, ka Gita, kak Fina, teteh, mpit, adek, mput dan teman-teman lainnya yang tak bisa tersebutkan disini.


Selain tergabung dalam club ataupun komunitas, rasanya kalau ga ada temen deket tu masih ada yang kurang-kurang gimana gitu yaa… Untung untuk kesekian kalinya disini aku juga punya sedikit manusia-manusia yang selalu hadir dalam suka dan duka, menampung cerita yang aneh-aneh, dan melakukan hal yang aneh-aneh pula. Iya, mereka adek sama mput. Hehe



Kalau dalam urusan pembelajaran, awalnya agak kaget sih. Karena emang beda banget sama masa SMA. Sedikit keteteran sih waktu itu, tapi over all masih bisa dinikmati dan ok aja. Kalau saran dari para senior tuh katanya gini “kuliah tu ga harus pinter, yang penting pinter-pinter aja,”. Untuk bahasan gimana mata kuliah atau apa aja yang dipelajari kayaknya lebih bagus diallogi bahas di episode lain waktu aja ya sobat.

 

Sebenernya masih banyak banget part yang belum tertulis disini, tapi rasanya ni tulisan kok udah lebih panjang dari rel kereta ya. Daripada-daripada nih kalau masih ada yang mau ditanyain, ada yang masih penasaran, atau ada yang masih ganjel dihati, komen aja sobat. Nanti dijawabin kok… Oke rasanya sekian dulu cerita untuk hari ini ya, see you

(Sani Utami)

 

Bonus

Satu dari banyaknya moment yang dialami, potret ini rasanya ga akan pernah lupa deh. kejadiannya di tahun 2015 awal masa perkuliahan. Ceritanya nih manusia-manusia mau gowes ke salah satu tempat wisata di Kamang. Pergi pagi pulang menjelang petang dan ni kaki rasanya udah ga karuan sobat. Kesana ngapain? Jalan-jalan aja, ngisi waktu luang sembari  ngecek “Kamangnyo baraia atau indak,” dan ternyata waktu itu Kamangnyo sadang indak baraia guys… Dapat info dari temen-temen katanya kalau berair itu penampakannya kayak danau. Satu yang menarik, kalau musim penghujan biasanya emang jadi kering, tapi kalau musim kemarau malah terisi airnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

<>